Lebih dari 100 Paus Akan Dibunuh Oleh Negara Ini Saat Musim Perburuan Paus Komersial yang Kontroversial Dimulai
RIAU24.COM - Banyak kapal pemburu paus menghantam perairan dari pelabuhan di Jepang saat musim perburuan paus yang kontroversial dimulai. Targetnya adalah menangkap 120 paus minke sesuai laporan RT. 4 kapal sudah dalam perjalanan dan satu lagi diharapkan segera bergabung.
Musim perburuan paus diluncurkan kembali setelah larangan dan paus minke berada di radar para pemburu. Sekitar 25.000 paus diperkirakan tinggal di Samudra Pasifik Barat Laut. Jepang sebelumnya telah menarik diri dari International Whaling Commission (IWC), sebuah badan yang didedikasikan untuk konservasi mamalia ini. Ini terjadi pada 2019.
Sekarang, musim berburu dimulai dan binatang buas ini sekali lagi dalam bahaya.
Pada Sabtu (3/4), empat kapal yakni dua di Prefektur Miyagi di pantai timur pulau utama Jepang Honshu dan dua di Prefektur Aomori di utara, berangkat dari pelabuhan ke perairan pesisir Pasifik.
Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan kapal kelima akan bergabung dengan rombongan nanti, dan berangkat dari Hokkaido. Mereka berencana menangkap 120 paus minke dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami ingin menyediakan daging paus yang segar dan lezat untuk semua orang yang menunggu,” ujar Nobuyuki Ito, presiden perusahaan perburuan paus di Prefektur Miyagi kepada agensi...Selama musim ketiga perburuan paus komersial ini, yang secara kontroversial diluncurkan kembali setelah larangan selama puluhan tahun, para pemburu berharap bisa menangkap 120 paus minke. Spesies ini merupakan target utama industri perburuan paus. Sekitar 25.000 mamalia diperkirakan hidup di lautan Pasifik Barat Laut.
Perburuan paus komersial telah dilarang oleh IWC selama lebih dari tiga dekade. Sangat sedikit negara di seluruh dunia yang mengizinkan praktik kontroversial tersebut. Tapi Jepang dan Norwegia menjadi salah satu negara yang paling dikritik karena mengizinkan pembunuhan mamalia besar itu.
Awal tahun ini, pemerintah Norwegia memberikan lampu hijau untuk membunuh lebih dari 1.200 paus minke tahun ini, menurut badan amal Konservasi Paus dan Lumba-lumba (WDC).
Tahun lalu, lebih dari 500 paus terbunuh di perairannya, kata WDC, menambahkan bahwa, meskipun permintaan daging paus turun, pejabat lokal justru "sangat mendorong" konsumsinya. Pada Sabtu, satu petisi kepada pemerintah Norwegia dan Komisi Eropa diluncurkan, menuntut "untuk mengakhiri pembantaian paus dan menutup pelabuhan untuk pengiriman daging paus Norwegia". Hampir tiga juta orang telah mendukung inisiatif tersebut sejauh ini.