Debat Visi Misi Calon Rektor UIR: Ujang Paman Siap Kalah, Syafrinaldi Dukung Calon Yang Menang
Menurut Ujang Paman, globalisasi yang memicu VUCA (Volatiliry, Uncertainty, Complexity dan Ambiquity) telah merambah dunia pendidikan. Berdasarkan RPPJP RI, tuntutan pada tahap empat (2020-2025) adalah memiliki daya saing international. Paradigma pendidikan tinggi, kata Ujang Paman, bergeser pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi, evaluasi diri dan peningkatan kualitas berkelanjutan.
Ia menegaskan, jika terpilih menjadi Rektor UIR, Ujang Paman melaksanakan pendidikan yang berkualitas tinggi yang relevan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat dan industri serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Diantara kegiatan yang dilaksanakan, dirinci Ujang Paman, antara lain peningkatan terus menerus kuantitas dan kualitas input dengan seleksi yang semakin ketat.
Di samping itu, meningkatkan relevansi kurikulum dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat (pasar kerja) saat ini dan masa depan. Mengevaluasi (review) kurikulum secara berkala minimal 4 tahun sekali yang inovatif dan adaptif dengan perkembangan zaman.
''Saya juga akan melakukan revitalisasi, menata dan meningkatkan kapasitas laboratoriun yang berstandar global,'' ucap Ujang Paman.
Di tempat yang sama Syafrinaldi memaparkan soal Kampus Unggul yang dilaksanakan melalui 4 tahap. Yakni input (15%), Proses (25%), Output (25%) dan Outcome (35%). Terkait dengan program kerja, Guru Besar HAKI ini, membaginya ke dalam Catur Dharma Perguruan Tinggi.
''Setiap kegiatan Catur Dharma yang dilakukan harus beroerientasi kepada empat aspek tersebut,'' ujar Syafrinaldi.