Junta Militer Makin Beringas, 8 Orang Dilaporkan Tewas Dalam Protes Anti-Kudeta di Myanmar
"Untuk menjatuhkan kediktatoran militer adalah tujuan kami!" teriak mereka, melambaikan salam tiga jari untuk menunjukkan perlawanan.
Di negara bagian Shan bagian timur, para pemuda membawa spanduk yang bertuliskan: "Kami tidak bisa diatur sama sekali".
Ledakan bom juga dilaporkan di berbagai bagian Yangon pada hari Minggu. Ledakan telah terjadi dengan frekuensi yang meningkat di bekas ibukota dan pihak berwenang menyalahkan mereka pada "penghasut".
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang memantau situasi, mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 765 pengunjuk rasa sejak kudeta, sementara sekitar 4.609 orang telah ditangkap.
Militer, yang menyebut AAPP sebagai organisasi yang melanggar hukum, telah mengakui 258 pengunjuk rasa telah tewas, bersama dengan 17 polisi dan tujuh tentara.