Ilmuan Sarankan Minum Alkohol Untuk Cegah Stres, Tapi Ada Syaratnya
Mereka berencana untuk mempresentasikan temuan mereka pada 17 Mei di pertemuan virtual American College of Cardiology.
"Kami menemukan bahwa aktivitas terkait stres di otak lebih tinggi pada non-peminum jika dibandingkan dengan orang yang minum secukupnya. Sementara orang yang minum berlebihan memiliki level tertinggi aktivitas otak terkait stres," imbuh Mezue.
Dapat disimpulkan bahwa, meskipun dinilai mampu mencegah stres, mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar juga menimbulkan dampak negatif. Karenanya, tidak dianjurkan bagi siapapun untuk meminum alkohol.
Ada banyak hal yang dinilai mampu mengurangi stres, seperti olahraga atau yoga untuk membantu meminimalkan sinyal stres di otak.
"Studi saat ini menunjukkan bahwa asupan alkohol dalam jumlah sedang secara menguntungkan berdampak pada hubungan otak-jantung. Namun, alkohol memiliki beberapa efek samping penting, termasuk peningkatan risiko kanker, kerusakan hati, dan ketergantungan, sehingga diperlukan intervensi lain dengan profil efek samping yang lebih baik yang berdampak menguntungkan pada jalur otak-jantung," tukasnya.