PTPN V Salurkan 2.000 Paket Sembako Lebaran
Fenti sendiri merupakan tuna daksa atau penyandang disabilitas berupa kelainan bentuk tubuh yang mengakibatkan kelainan fungsi dari tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan yang dibutuhkan. Untuk berdiri dan melangkahkan kaki saja, dia tak pernah lepas dari sebatang tongkat untuk menopang tubuhnya.
"Ini hal luar biasa bagi kami. Kami sebenarnya butuh support, dukungan seperti ini. Kami ingin menjadi diri yang berguna bagi negara ini," begitu barisan kalimat pertama yang keluar dari suara lirih wanita berhijab tersebut saat berdialog dengan Jatmiko.
Bagi Fenti yang telah menghabiskan sisa usianya untuk golongan disabilitas tersebut, bantuan sembako itu menjadi bentuk dukungan dan perhatian PTPN V untuk penyandang disabilitas. Tidak banyak kalangan yang memberikan dukungan serupa.
Sehingga, Fenti pun meminta kepada PTPN V agar dapat memberikan dukungan lebih masif, terutama terkait industri kreatif mikro yang telah dijalankan para penyandang disabilitas tersebut. Saat ini, mereka berhasil memproduksi beragam produk herbal dari talas yang dipercaya kaya antioksidan, serta beragam kreasi kue.
Menanggapi hal tersebut, Jatmiko mengatakan pihaknya telah memiliki program kemitraan yang sesuai untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang telah dijalankan oleh Yayasan IBNU. Selain menguatkan sisi produksi, Jatmiko mengatakan sebagai perusahaan BUMN, PTPN V juga akan membantu pemasaran produk yang dihasilkan sehingga kaum disabilitas bisa meningkatkan kepercayaan diri di tengah masyarakat.
"Kami dari PTPN V akan berupaya membantu semaksimal mungkin untuk pengembangan usaha kreatif teman-teman disabilitas. Untuk pemasaran, BUMN juga telah memiliki program PaDi UMKM. Kita akan membina teman-teman disabilitas agar lebih maksimal," tutur Jatmiko.