Kapolsek Batang Cenaku Bantah Lakukan Pembiaran Pengeroyokan di Pabrik PT KAS Inhu
Abu Sanar saat itu mengalami luka memar di bagian muka serta mengeluarkan darah segar di bagian hidung dan sekujur tubuhnya mengalami sakit serta sesak nafas usai dikeroyok.
"Saya dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA, pengurus NIBA yang sudah dianiaya disuruh pulang dan saya tinggal sendirian. Ketika saya dikeroyok sekitar 5 orang, polisi yang ada dan Kapolsek saat itu hanya menonton saja," kata Abu Sanar.
Menurut Abu Sanar, dirinya tidak akan dikeroyok jika tidak dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA. Sebab tujuan utama pelaku di awal diketahui ingin menjadikan dirinya sebagai bulan-bulanan massa.
Abu Sanar kembali menegaskan, ketika dia dipukuli oleh 5 orang yang diduga anggota SPTI suruhan Jefri, selain Kapolsek hanya melihat saja pemukulan itu, ada polisi yang memegang tangannya.
"Tangan saya dipegang polisi dan saya tidak bisa melawan saat dipukul oleh 5 orang di hadapan polisi. Saya minta Kapolda dan Kapolri memeriksa dan memberikan sanksi kepada Kapolsek Batang Cenaku," kata Abu Sanar.
Menurut Abu Sanar dan sejumlah korban lainya, pelaku utama pengeroyokan dan memulai aksi pemukulan di antaranya Ebit Ashadi, Ediyus, Anto Lopes, Joni, Jefri dan Agus dan ada juga pereman dari luar desa yang sengaja didatangkan untuk melakukan aksi pemukulan terhadap anggota NIBA.***