Survey Menunjukkan 79 Persen Pelaku Pelecehan Seksual Di Negara Ini Adalah Guru
Pelaku di sisi lain sebagian besar adalah figur otoritas. Dari 311 pelaku, 247 orang (79,4%) adalah guru, ustazah, ustaz dan sipir.
“Sementara ada pelaku siswa seperti prefek dan siswa senior, terutama kasus pemeriksaan berkala, pelanggaran ini dilakukan dalam konteks praktik yang dinormalisasi yang secara terbuka disetujui dan diberlakukan oleh guru, ustazah dan ustaz.”
Meski jumlahnya lebih sedikit, apa yang dialami laki-laki yang selamat tidak kalah dahsyatnya yang meliputi penghinaan publik, penyerangan fisik, dan perundungan rasial. Mereka juga menjalani pelanggaran pelecehan seksual antara lain mencubit puting susu, meraba-raba bagian pribadi, dan ditelanjangi oleh figur otoritas untuk memeriksa tanda-tanda pubertas.
AWAM berharap MOE memprioritaskan dan menerapkan solusi jangka panjang untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan di Malaysia dapat menjadi tempat yang aman di mana pelecehan seksual dan intimidasi tidak menjadi norma.
Beberapa solusi yang mereka harap akan dipertimbangkan oleh MOE adalah bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang relevan seperti AWAM untuk melaksanakan pelatihan kepekaan gender di antara otoritas sekolah.
Mereka juga berharap MOE akan menjalin hubungan kerja dengan Lembaga Kaunselor Malaysia untuk memberikan dukungan yang diperlukan bagi para guru.