Ini Alasan Masyarakat Batu Papan Minta Pabrik PT KAS Inhu Ditutup
RIAU24.COM - RENGAT - Pihak keluarga korban pengeroyokan oleh ratusan anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) di lokasi pabrik PT Karisma Agro Sejahtera (KAS) murka. Keluarga besar korban meminta pemerintah menghentikan operasional pabrik PT KAS dan mencabut seluruh izin yang dikantongi pihak pabrik PT KAS, sebab keberadaan pabrik dinilai sebagai pemicu perang saudara di Desa Batu Papan Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri hulu (Inhu)-Riau.
Gaya premanisme ratusan anggota SPTI pada peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan Rabu, 19 Mei 2021 kemarin, kepada 5 orang korban diantaranya ketua bidang organisasi Federasi Serikat Pekerja Pimpinan Cabang - Niaga Bank Jasa dan Asuransi (FSP-NIBA) Kabupaten Inhu Imawan Susanto dan 4 orang lainya warga Batu Papan yang menjadi korban diantaranya Marhalim, Suwardi, Marwan dan Abu Sanar yang harus dilakukan perawatan serius di rumah sakit usai kejadian.
"Suami saya dipukul sampai babak belur di pabrik PT KAS, kami minta pemerintah menutup pabrik dan mencabut semua izin pabrik itu, selama ini keberadaan pabrik hanya menimbulkan masalah," kata Maimunah Jumat (21/5/2021) seraya menjelaskan kalau dirinya adalah istri korban atas nama Abu Sanar.
Dijelaskan Maimunah, berbagai masalah selalu diceritakan oleh masyarakat di Desa Batu Papan atas keberadaan pabrik sawit PT KAS yang sering mengadu domba masyarakat, selain itu limbah pabrik juga mencemari sungai tenaku.
"Kami minta pabrik PT KAS ditutup, pabrik itu juga tidak punya kebun sawit, keberadaan pabrik tersebut hanya menimbulkan sumber penyakit," kata Maimunah terlihat marah.
Rekan Maimunah saat itu atas nama Reni, mengaku suaminya juga menjadi korban atas keberadaan pabrik PT KAS di Desa Batu Papan. "Suami saya juga jadi korban, suami saya dikeroyok di lokasi pabrik PT KAS, kami Idak terima keberadaan pabrik PT KAS di Desa Batu Papan," kata Reni.