Didukung PT RAPP, Hortikultura Jadi Andalan Ekonomi Dua Desa Proklim di Kampar
RIAU24.COM - KAMPAR- Tahun kedua pandemi COVID-19, menjadi momentum untuk membangkitkan sektor pertanian komoditas hortikultura. Saat ini, kesadaran untuk mengkonsumsi sayuran yang kaya vitamin semakin tinggi dalam meningkatkan imun tubuh. Kondisi ini jelas menjadi peluang usaha bagi masyarakat salah satunya di Desa Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Gunung Sari dan Gunung Mulia di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Hortikultura menjadi andalan sektor pertanian yang dapat berfungsi sebagai penggerak ekonomi baru menuju pembangunan ekonomi hijau (green economy). Strategi green economy diharapkan dapat menggerakkan perekonomian dan membuka lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan yang tidak mengesampingkan lingkungan.
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah melalui Proklim. Perusahaan yang merupakan bagian dari grup APRIL ini memberikan bantuan bibit tanaman hortikultura kepada masyarakat melalui Kelompok Proklim Desa. Bibit yang dibantu di antaranya cabe rawit, bibit jagung, terong mustang, kacang panjang, pare, bayam hijau, kangkung dan ikan nila.
Ketua Kelompok Proklim Gunung Sari, Sartijan mengatakan bantuan bibit dari RAPP ini diperuntukkan bagi para petani hortikultura di berbagai wilayah terdampak COVID-19. Ia mengatakan para petani ingin menambah produksi sayuran mereka, namun terkendala situasi pandemi COVID-19.
“Bantuan ini akan kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab. Bibit bantuan RAPP ini dapat meningkatan produktivitas hortikultura dimana membantu para petani dalam mengurangi beban biaya produksi,” ujar Sartijan didampingi Ketua Kelompok dari Desa Gunung Mulya, Abdul Basit, Selasa (29/6/2021).
Community Development Officer RAPP wilayah Teso, Syamsir mengatakan bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian grup APRIL kepada masyarakat. APRIL yang juga berada di bawah naungan kelompok usaha Raja Garuda Emas (RGE) Indonesia sangat memahami kondisi yang dialami petani saat ini. Ia berharap bantuan tersebut menjadi stimulan untuk memberikan pendapatan tambahan sekaligus menciptakan ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian di dua desa ini.