Fenomena Warga Indonesia yang Berebut Oksigen dan Meninggal Sendirian di Rumah Usai Terinfeksi COVID-19, Jadi Perhatian Media Asing
RIAU24.COM - Di luar sebuah toko kecil di Jakarta Selatan, puluhan orang mengantre untuk mendapatkan kesempatan menyelamatkan nyawa orang yang mereka cintai. Di ibu kota Indonesia, oksigen adalah komoditas yang semakin berharga saat negara ini berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19 yang tiada henti.
“Saya di sini untuk membeli tangki oksigen untuk ibu saya, dia dinyatakan positif pada hari Minggu dan kami mencoba beberapa rumah sakit tetapi semuanya penuh. Saya menerima daftar tempat yang menjual oksigen tetapi setiap tempat yang kami kunjungi tutup atau habis. Alhamdulillah, temanku menyuruhku datang ke sini,” kata Pinta, sambil menunggu dalam antrean, seperti dilansir dari Aljazeera.
Mencari oksigen di Jakarta dalam beberapa minggu terakhir adalah perebutan yang tidak terduga – peluang orang yang sakit untuk bertahan hidup bisa sangat kecil, tergantung pada apakah kerabat mereka berada di toko yang tepat, pada waktu yang tepat.
Wanita lain dalam antrean, Winda, mengatakan dia berusaha mencari oksigen untuk kakak iparnya. “Saya kesulitan menemukan oksigen tadi malam. Saya pergi ke lima tempat, termasuk toko ini dan pasar obat besar tetapi semuanya habis,” katanya.
“Kami pergi ke puskesmas… mereka bilang memberi oksigen di rumah, sambil menunggu perawatan di rumah sakit… tapi kami sudah menunggu dua hari dan tidak ada rujukan rumah sakit.”
Minanti yang berusia dua puluh sembilan tahun merawat ayahnya yang sudah lanjut usia di rumah setelah dia mencoba dan gagal membawanya ke rumah sakit. Dia menderita diabetes, dan juga memiliki masalah jantung dan ginjal, membuatnya berisiko lebih tinggi terkena virus corona. Tapi dia tetap tidak bisa mendapatkan tempat di rumah sakit Jakarta yang padat.