Jenazah Hangus, Rumah Sakit Tak Mampu Identifikasi Korban Ledakkan Tangi di Lebanon, Perdana Menteri Dipaksa Ajukan Pengunduran Diri
RIAU24.COM - Sekelompok pengunjuk rasa berkumpul setelah ledakan tangki bahan bakar menewaskan 28 orang dan melukai 80 orang di Lebanon, Minggu (15/8)
Tragedi itu membanjiri fasilitas medis dan menambah kesengsaraan baru di negara yang sudah dilanda krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan rumah sakit dan menyebabkan pemadaman listrik yang lama.
Kejadian itu juga memicu luka lama kenangan pahit terkait ledakan besar di pelabuhan Beirut Agustus tahun lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan sebagian besar ibu kota.
Baca juga: China Perluas Akses Bebas Visa untuk 9 Negara Lagi, Ucapkan Selamat Kepada Trump Atas Kemenangan
Kemarahan memuncak ketika pengunjuk rasa menyerang rumah Perdana Menteri Najib Mikati di Beirut untuk menuntut pengunduran dirinya.
Tangki bahan bakar itu meledak tepat sebelum pukul 02:00 (2300 GMT) pada hari Minggu (15/8). Dua tentara tewas, 11 terluka parah dan empat hilang.