Meski dengan Penghuni Terpadat se-Indonesia, Lapas Bagansiapiapi Berinovasi Melalui Sae Labaa
RIAU24.COM - Walaupun masih menyandang status sebagai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terpadat se-Indonesia, yang mana kapasitasnya hanya 98 orang, harus dihuni oleh 958 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), tidak membuat jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi berhenti berinovasi.
Akhir pekan ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Pujo Harinto Bersama Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong meresmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Bagansiapiapi (Sae Labaa).
Kepala Lapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo mengatakan bahwa Sae Labaa ini merupakan sarana bagi WBP untuk mendapatkan pembinaan kemandirian berupa kemampuan atau skill.
"Sehingga diharapkan ketika kembali ke tengah masyarakat bisa berwirausaha. Program unggulan dari Sae Labaa ini adalah produk olahan kopi dan roti yang dikerjakan langsung oleh WBP yang diberi nama rowbin and coffee," kata Wachid.
"Produk olahan roti dan kopi ini bisa dinikmati oleh publik. Artinya, masyarakat luar merupakan target pasar utama dari toko roti dan kopi modern ini. Tentunya ini menjadi bekal bagi WBP ketika kembali ke tengah masyarakat nantinya," sambung Kalapas Bagansiapiapi itu.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kakanwil Kemenkumham Riau mengapresiasi kinerja jajaran Lapas Bagansiapiapi dibawah pimpinan Kalapas Wachid Wibowo yang terus berkomitmen menjalankan tugas dengan berintegritas dan berinovasi demi optimalnya pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan.