Parah, Oknum WHO Ketahuan Hamili Wanita Kongo Saat Ambil Bagian dalam Misi Penghentian Wabah Ebola
RIAU24.COM - Lebih dari 20 pekerja kemanusiaan yang ambil bagian dalam misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghentikan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo (DR Kongo) didakwa melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, Selasa (28/9).
Panel investigasi yang dipimpin WHO merilis hasil temuannya beberapa bulan setelah penyelidikan oleh Associated Press (AP).
Manajemen senior WHO diberitahu tentang beberapa klaim terkait pelecehan pada 2019 namun gagal menghentikannya. Bahkan, jabatan salah satu manajer yang terlibat dipromosikan.
“Ini adalah temuan terbesar pelecehan seksual yang dilakukan di satu wilayah atau satu negara selama periode waktu terbatas dari upaya tanggapan PBB,” kata Paula Donovan, co-director Code Blue Campaign.
Anggota panel Malick Coulibaly, mengatakan para penyelidik menemukan total sembilan tuduhan pemerkosaan. Para wanita yang diwawancarai mengatakan pelaku tidak menggunakan pengaman sehingga beberapa korban mengalami kehamilan.