Menu

Eka Hospital Luncurkan Pusat Diabetes Terpadu di Pekanbaru dan Cibubur

Muhammad Iqbal 31 Oct 2021, 17:05
Eka Hospital luncurkan pusat diabetes terpadu di Pekanbaru dan Cibubur. (Foto: Istimewa)
Eka Hospital luncurkan pusat diabetes terpadu di Pekanbaru dan Cibubur. (Foto: Istimewa)

RIAU24.COM - Menyikapi permasalahan diabetes yang saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut, Eka Hospital mengadakan edukasi umum bersama Sidartawan Soegondo, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono dan artis muda Tasya Kamila dengan mengusung tema "Sweet Gene, Tips MenangLawan Diabetes".

Menurut Prof Sidartawan Soegondo selaku Chairman Diabetes Connection Care Eka Hospital, diabetes adalah jenis penyakit yang harus ditangani secara komprehensif dan efektif. Artinya, diabetes tidak hanya dilihat dari penurunan gula darah saja, namun dari berbagai aspek guna mencegah terjadinya komplikasi diabetes seperti serangan jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal hingga amputasi. Hal inilah yang menjadi dasar terciptanya pusat diabetes terpadu “Diabetes Connection Care” di Eka Hospital.

Diabetes Connection Care Eka Hospital memiliki tim dokter spesialis multidisiplin yang bekerjasama dengan tim dokter spesialis endokrin dibawah asuhan Prof Sidartawan guna menangani berbagai masalah yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes, salah satunya luka kaki diabetes. Tim dokter Diabetes Connection Care bersama dokter spesialis bedah vaskular akan merawat luka tersebut untuk mencegah terjadinya amputasi tungkai kaki.

Lebih lanjut Prof Sidartawan Soegondo juga menjelaskan bahwa penanganan diabetes harus

berjalan secara efektif dan efisien. Seperti yang kita ketahui bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan, maka perawatannya dilakukan seumur hidup pasien. Pusat Diabetes Connection Care Eka Hospital sudah memiliki paket-paket pemeriksaan yang disusun untuk memudahkan pasien mengetahui kondisi kesehatannya secara berkala dan tentunya harus efisien dalam hal pengeluaran biaya.

"Paket-paket yang dibuat ini sudah diperhitungkan besaran biayanya, tentunya agar pasien tidak merasa keberatan biaya saat melakukan kontrol rutin di rumah sakit," ungkap Prof Sidartawan, Ahad, 31 Oktober 2021.

Halaman: 12Lihat Semua