Kisah Pasangan Suami Istri Asal Dumai yang Berjuang Menyelamatkan Babi dan Anjing Liar Jadi Sorotan Media Internasional
RIAU24.COM - Ketika orang Indonesia mendengar istilah "cagar alam", mereka biasanya membayangkan sebuah tempat di mana hewan-hewan yang tergolong spesies yang terancam punah itu hidup. Tempat penampungan hewan untuk kucing dan anjing liar juga ada di negara ini, tetapi biasanya dikelola secara pribadi oleh pecinta hewan.
Namun, yang hampir tidak pernah terdengar adalah suaka bagi hewan ternak yang diselamatkan, seperti Suaka Margasatwa Sehati, di kota Dumai di pantai timur pulau Sumatera.
Dianggap sebagai tempat perlindungan hewan ternak pertama dan satu-satunya di negara ini, Sehati menempati sekitar 3,3 hektar (8,2 hektar) tanah di mana hampir 300 hewan - kebanyakan ayam, kambing, kelinci dan domba, ditambah beberapa kucing dan anjing liar - akan menghabiskan sisa hidup mereka, bebas dari eksploitasi ekonomi dan kekerasan fisik.
Didirikan pada tahun 2017 oleh suami dan istri, Loo Shih Loong, 46, dan Liong Sing Hui, 43, dengan menggunakan tabungan hidup mereka, Sehati bukanlah usaha yang direncanakan.
“Pada tahun 2014 saya kembali dari Malaysia ke Dumai untuk merawat ibu saya yang sakit yang meninggal dua tahun kemudian,” kata Liong. "Saya sangat sedih sehingga paman saya, seorang peternak babi, memberi saya tiga anak babi untuk menemani saya. Beberapa bulan kemudian, ketika anak babi itu tumbuh besar, dia ingin mereka kembali, untuk dijual, dan saat itulah saya menyadarinya. Saya telah terikat dengan mereka. Jadi saya menolak untuk melepaskan mereka."
Momen menentukan lainnya adalah ketika pasangan itu berada di pasar desa dan menyaksikan seekor babi yang menjerit-jerit dan ketakutan disembelih. Pasangan itu sangat ketakutan, mereka menjadi vegan.