Longsor Menimpa Pertambangan Batu Giok Terbesar di Myanmar, 70 Orang Masih Hilang
RIAU24.COM - Proves evakuasi korban longsor di pertambangan batu giok di Myanmar masih berlanjut. Dipastikan satu orang meninggal dunia, sementara 70 orang yang diduga penambang ilegal masih hilang.
Dilansir dari Okezone, tanah longsor itu terjadi di lokasi penambangan batu giok di daerah Hpakant di Negara Bagian Kachin, Myanmat Utara pada Rabu (22/12/2021) sekira pukul 04:00 waktu setempat.
Myanmar merupakan kawasan sebagai sumber batu giok terbesar di dunia. Dilaporkan perdagangan batu giok Myanmar bernilai lebih dari USD30 miliar (Rp428 triliun) per tahun. Dengan Hpakant menjadi lokasi tambang batu giok terbesar di dunia.
Namun tambang batu giok itu sudah mengalami banyak kecelakaan bertahun-tahun. BBC menulis insiden tanah longsor kali ini riduga akibat banyaknya puing-puing yang dibuang dari truk ke tambang terbuka. Dampaknya reruntuhan menciptakan lereng besar yang berbahaya di area yang ditebangi pohon.
Kondisi ini memaksa para pekerja di tambang bekerja dalam kondisi berbahaya. Sebenarnya penambangan batu giok dilarang di Hpakant, namun penduduk setempat sering melanggar peraturan, didorong oleh kurangnya lapangan kerja serta kondisi miskin yang memburuk akibat pandemi Covid-19.
Beberapa hari lalu, setidaknya 10 penambang tidak terampil hilang dalam tanah longsor di blok batu giok di Hpakant. Kejadian serupa pernah terjadi pada 2020. Sebanyak 160 orang, sebagian besar adalah pendatang, tewas dalam salah satu bencana terburuk di Hpakant setelah limbah pertambangan runtuh ke danau.