Dirikan Rumah Batik Andalan, RAPP Terbukti Memiliki Peran Dalam Membantu Ekonomi Masyarakat Sekitar
Sebagai Ketua Rumah Batik Andalan (RBA), Siti Nurbaya menceritakan, sebagai pembatik, dulunya mereka belajar membatik secara nol. Hingga akhirnya, ia mendapat pelatihan dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Lewat pelatihan ini, muncullah motif baru yang kini dikenal dengan sebutan Motif Bono.
"Kami sangat terbantu dengan pelatihan yang difasilitasi oleh RAPP dan APR. Awalnya kami belajar batik dari nol, sehingga batik yang kami buat masih membutuhkan pengembangan agar bisa bersaing secara nasional,” ujar Siti Nurbaya.
Setelah mendapatkan pelatihan para anggota mempunyai opsi untuk tetap menjadi anggota dan bekerja secara permanen di Rumah Batik Andalan atau membuat usaha batik sendiri. Peran Industri Terpadu Pulp, Paper dan Rayon dalam Mendorong Pertumbuhan Daerah dan Pengembangan Masyarakat di Provinsi Riau ini kini sangat terlihat. Karena lewat program pelatihan yang diberikan, para pengrajin batik kini mendapat pendapatan stabil yang berkisar Rp 2,5 hingga Rp 3 juta per bulan di Rumah Batik Andalan.
Selain di Kabupaten Pelalawan, Rumah Batik mitra RAPP ini juga membina beberapa rekanan masyarakat di Kabupatan Kuantan Singingi (Kuansing) dan Kabupaten Siak. Bahkan Rumah Batik Andalan kini sudah menerima permintaan hingga Afrika Selatan. ***