RIAU24.COM -  Saat memuat jelai ke dalam mesin, dia terpeleset di atas es. Dia terhuyung-huyung ke batang logam yang berputar. Kemejanya tergulung dengan tangannya. Selama beberapa detik, tubuhnya seperti baling-baling manusia, berputar-putar jungkir balik.

Kekuatan itu mencabut lengannya tepat di bawah bahu dan melemparkan sisa tubuhnya sejauh 20 kaki.Dengan anggota tubuhnya yang tiba-tiba hilang, John Wayne Thompson melirik luka-lukanya.

Dia terhuyung-huyung 100 yard ke rumahnya, memutar kenop pintu dengan mulutnya. Dia menelepon untuk meminta bantuan, menekan angka-angka dengan pena terjepit di antara giginya. Khawatir apa yang mungkin dikatakan ibunya tentang semua darah yang mengotori karpet, dia berjongkok di bak mandi sambil menunggu.

Awak ambulans menemukan lengan yang hilang. Dalam estafet lima jam, Thompson yang berusia 18 tahun dan anggota tubuhnya dibawa melalui jalan darat dan udara dari pertanian di sini di Hurdsfield ke sebuah rumah sakit di Minneapolis.

Dia ditempatkan di kolam cahaya yang diperbesar. Ahli bedah mikro memilah-milah bagian-bagiannya yang terputus, mencocokkan saraf dan pembuluh darah dan menjahitnya dengan jarum yang lebih tipis dari rambut manusia.

Satu setengah tahun telah berlalu sejak takdir mencabut Thompson dari ladang gandum Dakota. Setelah 15 operasi, dia telah membuat pemulihan yang luar biasa, meskipun mustahil untuk sepenuhnya memperbaiki apa yang telah rusak oleh mesin.