Tahun 2021 Jadi Salah Satu Tahun Terpanas, Ini Dampak Mengerikannya Bagi Bumi
RIAU24.COM - Ilmuwan iklim di Amerika Serikat (AS), menyatakan belum lama ini bahwa 2021 adalah salah satu tahun terpanas yang telah menjadi catatan penting.
Menurut NASA dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), rata-rata suhu permukaan global adalah yang terpanas keenam, menjadikan delapan tahun terakhir sebagai tahun terpanas dalam lebih dari 140 tahun.
Suhu pada tahun 2021 hampir 2 derajat Fahrenheit (sekitar 1,1 Celcius) lebih panas dari suhu rata-rata di akhir abad ke-19. Namun, yang terpenting, para ilmuwan iklim menekankan tren suhu jangka panjanglah yang benar-benar penting dan paling baik menggambarkan bagaimana suhu permukaan global berubah.
"Ini adalah efek jangka panjang pada iklim yang benar-benar kami khawatirkan. Sangat jelas bahwa suhu naik, dan mereka naik dengan cepat," ungkap seorang ilmuwan iklim dan peneliti di organisasi ilmu lingkungan Berkeley Earth, Zeke Hausfather.
Di tengah meningkatnya suhu global, terdapat pola iklim jangka pendek yang berulang dan berdampak pada sinyal pemanasan yang lebih besar. Pola yang paling berpengaruh terjadi di Samudra Pasifik, yang dapat melihat periode pemanasan permukaan laut (El Niño) atau pendinginan (La Niña) dari tahun ke tahun. Peristiwa ini sementara mendorong suhu global secara keseluruhan naik atau turun.
"Sangat jelas bahwa suhu naik, dan mereka naik dengan cepat. Kita hidup di planet yang dinamis dengan banyak fluktuasi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Jika Anda mencari perubahan jangka panjang, Anda harus rata-rata dalam jangka panjang," ujarahli kimia lingkungan di Michigan Technological University yang tidak terlibat dengan laporan iklim 2021, Sarah Green.