Petani Hong Kong Membakar Ribuan Bunga yang Tidak Terjual Selama Tahun Baru Imlek Usai Pasar Ditutup Karena Covid-19
RIAU24.COM - Petani bunga Leung Yat Shen telah membakar ribuan bunga yang tidak dapat dia jual tahun ini karena tindakan ketat Hong Kong terhadap varian Omicron dari virus corona mengurangi separuh permintaan Tahun Baru Imleknya.
Mr Leung, 70, menjalankan pertanian tradisional di pedesaan distrik Yuen Long Hong Kong yang menanam bunga lili pedang, lili air, dan tulip.
Dia telah menanam 200.000 bunga untuk Tahun Baru Imlek, tetapi tidak dapat menurunkan sekitar setengahnya karena jatuhnya permintaan.
"Bunga-bunga indah ini benar-benar sehat, dan saya biasanya akan memetiknya dan membawanya ke pasar. Lihat betapa cantiknya mereka," kata Leung, berdiri di dekat hamparan bunga merah dan merah muda setinggi bahu, yang akan segera ditanam. api.
"Tapi tahun ini tidak ada pasar bunga sama sekali. Setelah mekar, saya akan singkirkan semuanya dengan cara dibakar," ujarnya seraya menambahkan sebagian bisa dijadikan pupuk.
Mr Leung mengatakan dia memutuskan untuk membakar bunga sehingga mereka tidak akan mengumpulkan busuk dan menyebarkan penyakit di perkebunannya. Pemerintah Hong Kong mengumumkan pada 14 Januari bahwa pameran bunga Tahun Baru Imlek tradisional di sekitar 15 distrik akan ditutup. Pembatasan lalu lintas di lokasi yang biasanya digunakan oleh pedagang grosir kemudian diberlakukan.