WK Rokan Operasikan Rig ke-19, Terbanyak di Indonesia
Ketika alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya pada 9 Agustus 2021, PHR hanya mengoperasikan 9 rig pengeboran. Hanya dalam tempo sekitar lima bulan, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini berhasil menambah jumlah rig pengeboran menjadi 18 rig. Rencana kerja yang masif dan agresif itu berhasil menaikkan produksi WK migas terbesar kedua di tanah air ini, dengan mengebor lebih dari 130 sumur baru pada tahun lalu.
Tidak hanya pengeboran sumur baru, optimalisasi produksi WK Rokan juga ditempuh dengan menjaga kinerja base production. Dari 29 rig workover atau rig kerja ulang yang beroperasi saat ini, rencananya akan ditambah hingga 36 rig kerja ulang. Tingkat produksi WK migas yang berlokasi di Riau ini sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. WK Rokan menyumbangkan hampir 25% dari total produksi minyak nasional.
Upaya pencapaian target produksi harus didukung penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemda maupun masyarakat sekitar. Selain itu, dari sisi teknis operasional, PHR WK Rokan berupaya menjaga keandalan fasilitas dan peralatan operasi, meningkatkan kapasitas fasilitas produksi untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas non konvesional dalam rangka mengoptimalkan produksi.
Operasi PHR memberikan manfaat berganda (multiplier effect) seperti penciptaan lapangan kerja dan peluang bisnis bagi pengusaha lokal yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Peningkatan intensitas kegiatan hulu migas di WK Rokan tentu turut meningkatkan denyut aktivitas ekonomi dan nilai investasi di Riau.***