Tingkatkan Produksi Pisang Batu, Petani Kuansing Harap Pembinaan RAPP Berlanjut
Prospek tersebut terlihat, karena produksi pisang batu saat ini masih berlangsung dari petani di Desa Talontam. Ke depan mereka menargetkan Desa Talontam menjadi sentra penghasil pisal batu di Kuansing dan menjadi ikon Desa Talontam di masa mendatang.
Sebab katanya, harga jual pisang batu lumayan tinggi di pasaran dan permintaan juga sangat tinggi. Untuk satu tanda pisang batu harga berkisar antara Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu.
Tanaman pisang batu di Desa Talontam yang sudah siap panen.
“Tergantung dengan jumlah sisir pisang dalam satu tandan. Semakin banyak semakin tinggi harganya,” kata Raja Helpi.
Pengembangan pisang batu di Desa Talontam yang disupport PT RAPP dilakukan Selasa (9/10/18) lalu di Desa Talontam Benai. Saat itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kepala Desa Talontam, Raja Helpi Alfonso dengan pihak pengelola pisang kipas di Jalan Kuantan Pekanbaru yang disaksikan langsung Bupati Kuansing periode 2016-2021, Drs H Mursini MSi, Direktur LPPM UR Prof DR Harlen MM dan Direktur CSR PT RAPP Marzum Hamid di Desa Talontam Benai.
Kerja sama pengembangan budidaya pisang ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemkab Kuansing dan Univeritas Riau (UNRI) pada awal tahun 2017 lalu yang diwujutkan melalui seminar dan lokakarya pemanfaatan sungai dan bantaran sungai yang dilaksanakan pada 2 November 2017 di Pekanbaru.