RIAU24.COM -  Balapan MotoGP pertama kali dilakukan di jalanan umum Mountain Course, Isle of Man atau Pulau Man. Karena sering menelan korban jiwa, kalender MotoGP tak lagi mencantumkan agenda di pulau itu.

Kejuaraan balap motor dunia Grand Prix pertama kali diselenggarakan oleh Federation Internationale des Club Motorcylisme (FICM) di Mountain Course, Isle of Man (Pulau Man), Britania Raya, pada 1949. Selama 73 tahun, perhelatan balap motor dunia atau MotoGP itu sering berpindah-pindah sirkuit di Eropa, Amerika, Australia, Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Namun, lintasan balap di Isle of Man selama ini menjadi momok menakutkan bagi para pembalap dunia. Lintasan balap di Isle of Man berbeda dengan arena sirkuit balapan pada umumnya. Lintasan sepanjang 37,7 mil (60 km) itu melalui jalur pegunungan, perkebunan, dan pemukiman penduduk desa-kota.

Trek balapan di Isle of Man merupakan jalan raya, yang ditutup bila ada event balapan. Tak ada pembatas antara jalanan dengan penonton di sisi kiri dan kanannya. Sepanjang jalur banyak pepohonan, tiang listrik, perumahan penduduk, gedung perkantoran serta pertokoan. Belum lagi di beberapa titik trek melalui jalan naik-turun melewati lereng bukit bebatuan.

Bila pembalap terpeleset, fatal akibatnya. Nyawa bisa melayang. Trek Isle of Man berbeda dengan trek sirkuit balap motor atau mobil seperti di Malaga (Spanyol), Sepang (Malaysia), Sentul dan Mandalika (Indonesia), TT Assen (Belanda), Losail International (Qatar), Mugello (Itali), Twin Ring Motegi (Jepang) dan Sachsenring (Jerman). Sirkuit-sirkuit ini pada umumnya memiliki area gravel (berisi kerikil dan pasir) dan airfence (pagar terbuat dari bahan khusus) yang bisa menyelamatkan pembalap bila kecelakaan.

Dikutip dari Mirror.co.uk, sejak didirikan tahun 1907 hingga 2019, tercatat ada 258 pembalap tewas di jalur pegunungan Isle of Man. Mereka meregang nyawanya dari berbagai event, seperti Isle of Man Tourist Thropy (TT), Manx Grand Prix, dan Classic TT. Ini belum termasuk dengan angka kematian yang tak dilaporkan. Bila ditotalkan angka kematian di trek itu bisa mencapai 270 orang pembalap.