Berhasil Direbut Pasukan Rusia, Apa yang Terjadi Jika Reaktor Chernobyl di Ukraina Dibom?
Beberapa di antaranya dianggap paling berbahaya bagi kehidupan, termasuk isotop yodium 131, strontium 90, cesium 134 dan cesium 137. Menurut Badan Energi Atom Internasional, isotop strontium dan cesium memiliki waktu paruh yang cukup lama sehingga unsur radioaktif itu masih bertahan di lokasi tersebut.
Kini, dengan adanya invasi Rusia, sejumlah tokoh mulai mengkhawatirkan akan ada penembakan atau penyerangan situs ini di masa depan. Penembakan di masa depan disebut-sebut dapat menyebarkan bahan radioaktif ini jauh melampaui zona eksklusi Chernobyl, daerah terlarang di sekitar bencana.
Pada Kamis pagi (24/2), Anton Gerashchenko, seorang penasihat dan mantan wakil menteri di Kementerian Dalam Negeri Ukraina, menulis di Facebook bahwa jika penyimpanan limbah nuklir dihancurkan, debu radioaktif dapat menutupi wilayah Ukraina, Belarus, dan negara-negara Uni Eropa.
Namun, Edwin Lyman, direktur keselamatan tenaga nuklir di Union of Concerned Scientists memiliki pendapat yang berbeda. Dia berpendapat, dampaknya mungkin tidak semengerikan itu.
"Bahkan jika ada penembakan yang tidak disengaja dari struktur itu, saya pikir itu akan membutuhkan daya lebih besar untuk bisa memobilisasi sejumlah besar bahan radioaktif," kata Lyman kepada Live Science, dilansir Sabtu (26/2).
Bahan bakar bekas, atau unsur radioaktif yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit nuklir terus meluruh menjadi unsur yang lebih stabil. Unsur-unsur itu terus melepaskan panas.