Tahukah Anda, Bakteri Pemakan Plastik Ditemukan: Bisa Jadi Solusi Masalah Sampah
RIAU24.COM - Sejak plastik di gunakan pada abad ke-20, isu global tentang material ini terus bergulir. Setiap tahunnya sekitar lima juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Karena proses kimia dalam produksinya tidak memiliki zat organik atau enzim bawaan, membuatnya sulit terurai di alam bebas.
Pencemaran sampah plastik menurut Union for Conversation of Nature (UCN), menyebabkan efek berbahaya pada ekosistem laut dan juga kesehatan manusia. Studi ini menyebut sampah plastik bertanggung jawab atas kematian sekitar 10 ribu hewan laut dan sekitar satu juta burung. Sampah plastik dapat mencekik dan menjerat mereka.
Rantai makanan itu berlanjut ke manusia. Jika mengonsumsi sesuatu yang berasal dari laut, maka mikroplastik yang dicerna spesies laut akan berpindah ke tubuh manusia.
Namun para ilmuwan Jepang berhasil menemukan solusi masalah sulit ini. Dilansir dari Live Science pada 23 Maret, penelitian tim riset Kyoto of Technology yang diketuai oleh Profesor Shosuke Yoshida, ditemukannya bakteri Ideonella sakaiensis yang memiliki kemampuan memakan plastik sebagai sumber energi mereka.
Bakteri ini dapat menghancurkan lapisan tipis plastik polyethylene terephthalate (bahan utama plastik) dalam 6 minggu dalam suhu 30 derajat. Bakteri ini juga mampu menghasilkan enzim yang terbukti dapat menguraikan limbah plastik.