Orang Ini Tolak Punya Banyak Uang, Lebih Pilih Menjadi Dokter yang Tak Dibayar
Pada masa Serangan Umum Solo tahun 1949, saat pasukan Slamet Riyadi berjibaku melawan tentara NICA, Dr Oen tidak peduli dengan desingan peluru Belanda yang berseliweran.
Dr Oen dengan berani memasuki wilayah Republik Indonesia dan menolong pasukan-pasukan yang terluka.
Dr Oen sering berlari sendirian memasuki rumah-rumah yang dijadikan tempat pasukan yang terluka dengan membawa obat bedah.
Pengabdian dokter Oen jauh dari sekadar mengobati pasien miskin. Sang dokter juga menyelundupkan penisilin untuk Jenderal Sudirman yang tengah bergerilya melawan Belanda.
Saat itu susah sekali mendapatkan obat tersebut. Dr Oen pula yang membantu mengobati para pejuang saat perang kemerdekaan.
Ketika perang usai, orang-orang susah seperti tukang becak, pedagang kecil, tukang sapu jalanan, kuli pasar semuanya berobat ke Dokter Oen, di pojok ruang praktek ada kotak uang, bagi pasien semampunya memasukkan uang di kotak uang itu, hal ini ia lakukan sama dengan kakeknya.