Twitter Siapkan Pengacara untuk Menuntut Elon Musk, Apa yang Terjadi?
RIAU24.COM - Konflik antara CEO Tesla, Elon Musk dan situs jejaring sosial Twitter tampaknya menuju pertempuran hukum setelah Musk menarik diri dari kesepakatan pengambilalihan senilai 44 miliar dolar.
Sementara kesepakatan pengambilalihan sedang berjalan selama beberapa waktu, Musk mengutip jumlah pengguna palsu sebagai alasannya untuk tidak melakukannya.
Sementara Twitter menempatkan angka di bawah lima persen, Musk mengatakan bahwa persentase total pengguna palsu di Twitter mendekati 20 persen.
Twitter sejak itu mengancam akan menuntut Musk dan mereka sekarang telah menyewa firma hukum yang berbasis di Amerika Serikat yakni Wachtell, Lipton, Rosen & Katz LLP.
Setelah Musk mengatakan bahwa kesepakatan itu dihentikan dalam pengarsipan SEC terbaru dengan alasan kurangnya bukti mengenai jumlah pengguna palsu di Twitter, Bret Taylor dari perusahaan mengancam akan menuntutnya.
Dalam tweetnya, dia juga mengatakan bahwa mereka mungkin mengajukan gugatan di Delaware minggu ini.