PHR-STP Kembangkan Wisata di Kampung Bandar Pekanbaru
“Kampung Bandar adalah objek wisata yang memang sudah ada sehingga memiliki nilai plus di mata khalayak. Berdasarkan data, jumlah pengunjung terbanyak pariwisata di Provinsi Riau adalah Kota Pekanbaru. Jadi Kota Pekanbaru diharapkan bisa memiliki usaha kreatif yang dapat bersaing dan memiliki nilai menjual,” ungkap Roni Rakhmat.
Manager Corporate Affairs Asset South Wan Dedi Yudishtira mengatakan bahwa selain pengembangan wisata di Kampung Bandar Kota Pekanbaru, PHR telah bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau melakukan intervensi dalam pengembangan Desa Wisata di Riau antara lain di Desa Tanjung Punak, Rupat, Kabupaten Bengkalis, Desa Wisata Budaya di Pulau Belimbing Kuok, Kabupaten Kampar, serta pengembangan program Kampung Iklim di Desa Koto Masjid Kampung Patin, Kabupaten Kampar.
“Peningkatan kualitas SDM Pariwisata merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR di bidang Ekonomi. Program Desa Wisata merupakan wujud dukungan PHR terhadap upaya Pemprov Riau untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kapasitas SDM Pariwisata. Program-program TJSL PHR dijalankan dengan pola kerja sama pentahelix di mana membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait agar maju dan sukses bersama-sama. Pola kerja sama pentahelix atau multipihak melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media,” pungkas Wan Dedi.
Turut hadir pada acara ini Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Hj. Masriah, Spesialis Dukungan Bisnis Departemen Humas SKK Migas Sumbagut Muhammad Rochaddy Lubis, Camat Senapelan Yeni Erita, Wakil Lurah Kampung Bandar Moh Willy G, para peserta penggiat UMKM program desa wisata dan ekonomi kreatif Riau serta Ketua STP Riau Ibu Dr. Ir Eni Sumiarsih M.Sc.***