Apa Itu Abenomics? Kebijakan Ekonomi yang Diusung oleh Abe Shinzo, Mantan PM Jepang yang Ditembak Mati
Reformasi Struktural
Abenomics bertujuan untuk merombak berbagai sektor ekonomi dan meningkatkan daya saing negara di pasar lokal dan internasional. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh ekonomi Jepang adalah kekurangan tenaga kerja. Tingkat kelahiran di Jepang turun 6%, dan negara itu diperkirakan kehilangan lebih dari sepertiga penduduknya selama periode 2010-2060.
Untuk membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja, PM Abe memperkenalkan ‘Abenomics 2.0’, yang dimaksudkan untuk meningkatkan angka kelahiran Jepang dan meningkatkan pensiun dan jaminan sosial bagi warga lanjut usia. Sebagai bagian dari reformasi, lebih dari dua triliun yen dihabiskan untuk perawatan anak dan pendidikan, dengan pra-sekolah gratis untuk anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah.
Selain itu, pemerintah Jepang juga berupaya meningkatkan jumlah tenaga kerja perempuan dengan ‘womenomics plan’. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pekerjaan perempuan secara keseluruhan, dengan lebih banyak perempuan di posisi manajemen. Kebijakan ini membantu menurunkan tingkat pengangguran hingga di bawah 3% untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade.
Masa Depan Abenomics
Sejak dimulainya Abenomics pada tahun 2012, tujuan reformasi kebijakan yang ingin dicapai masih jauh dari jangkauan. Kritikus berpendapat bahwa reformasi ekonomi telah berbuat sedikit untuk meningkatkan inflasi, dengan utang nasional masih tinggi satu kuadriliun yen. Tingkat inflasi Jepang saat ini adalah 1%, yang masih lebih rendah dari tingkat target 2%. Namun, pada tahun 2017, negara ini mengalami kenaikan 0,5% dalam PDB untuk pertama kalinya dalam 30 tahun.***