Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia ke Krimea rusak akibat ledakan
Sementara itu, Alexandre Vautravers, pemimpin redaksi Swiss Military Review, meragukan bahwa sebuah truk memang hanya berada di balik ledakan, mengatakan sebuah kendaraan yang membawa bahan peledak "mungkin tidak akan menghasilkan kerusakan sebanyak ini" tanpa bahan peledak lain yang ditanam di jembatan.
"Saya pikir kita perlu mengambil dengan sebutir garam cerita yang sedang diceritakan kepada kita tentang bagaimana truk ini tiba di sana dan tiba-tiba menghasilkan semua kerusakan ini. Yang paling realistis adalah dua penjelasan: Satu akan menjadi bom berpemandu laser setidaknya 125 kilogram dan kemungkinan lainnya adalah sabotase dari pasukan khusus atau dari partisan dan saya pikir ini adalah sesuatu untuk dijelajahi," katanya kepada Al Jazeera.
Mohamad Vall dari Al Jazeera, yang dilansir dari Moskow, mengatakan ledakan itu merupakan "pukulan besar" bagi Rusia.
"Rusia masih berusaha memahami apa yang terjadi," kata Vall, seraya menambahkan bahwa jembatan itu adalah jalur pasokan utama antara daratan Rusia dan Krimea.
Dilansir dari ibu kota Ukraina, Kyiv, Rory Challands dari Al Jazeera mengatakan ada "kegembiraan" di Ukraina setelah insiden itu.
"Ini memang menyerang prestise Vladimir Putin. Itu memang menyerang citra kontrol Vladimir Putin. Dan saya pikir di bawah keberanian Ukraina saat ini, mungkin ada beberapa kegugupan tentang apa tanggapannya terhadap ini," tambahnya.