Studi: Bagaimana ‘Black Death’ Masih Mempengaruhi Kesehatan Setelah 700 Tahun Berlalu?
"Genom kita hari ini adalah cerminan dari seluruh sejarah evolusi kita", kata Luis Barreiro, seorang penulis senior penelitian dalam konteks kemampuan beradaptasi kita terhadap kuman yang berbeda dari waktu ke waktu.
Dia dan rekan-rekannya di Universitas Chicago, Universitas McMaster di Ontario dan Institut Pasteur di Paris mempelajari DNA kuno dari setidaknya 200 orang dari London dan Denmark.
Sampel tulang, terutama gigi yang dipilih untuk penelitian ini, berasal dari orang-orang yang meninggal lebih dari 100 tahun yang membentang sebelum, selama, dan setelah Black Death. Sampel dikumpulkan dari lubang wabah East Smithfield di London yang digunakan untuk penguburan massal pada tahun 1348 dan 1349 serta beberapa lainnya dari Denmark.
Para ilmuwan mampu mengidentifikasi empat gen yang tergantung pada varian baik dilindungi terhadap atau meningkatkan kerentanan terhadap bakteri yang menyebabkan wabah pes.
Hasilnya dikonfirmasi menggunakan bakteri wabah, Yersinia pestis dan sampel darah diambil dari orang-orang yang menunjukkan bahwa mutasi yang membantu lebih mampu melawan infeksi daripada yang tidak, kata sebuah laporan media.
Oleh karena itu, jika seseorang memiliki mutasi yang tepat, kemungkinan mereka untuk selamat dari wabah yang sebagian besar disebarkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi, adalah 40% lebih tinggi, kata penelitian itu. Saat ini mutasi yang menolak wabah itu lebih umum daripada sebelum Black Death.