Ini Keistimewaan dan Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

R24/riko
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim. Sebab, di bulan Ramadhan amalan-amalan yang dilakukan akan diganjar oleh pahala yang dilipatgandakan. 

Keistimewaan lainnya yang terdapat di bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Datangnya malam Lailatul Qadar merupakan hal yang dinantikan oleh umat Muslim di bulan Ramadhan. 

Apa itu malam Lailatul Qadar? Dilansir Kompas.com dari Encyclopedia Britannica (16/5/2020), Lailatul Qadar adalah malam ketika Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. 

 Berdasarkan tradisi Islam, Nabi Muhammad SAW pertama kali mendapatkan wahyu ayat-ayat Al Quran, setelah periode perenungan dalam pengasingan. Malam Lailatul Qadar juga dimaknai sebagai malam ketika malaikat turun ke bumi, dengan membawa tugas memberi kedamaikan, berkah, dan bimbingan sampai fajar menjelang. 

Baca Juga: Anak Inul Daratista Cuma Jajan Rp20 Sehari, Netizen Sentil Kenzy Anak Andre Taulany 

Malam Lailatul Qadar diyakini memiliki keistimewaan dibandingkan malam-malam lainnya, yakni lebih baik baik daripada seribu bulan. Pada waktu-waktu Malam Lailatul Qadar, umat Muslim banyak mengisinya dengan itikaf (berdiam) di dalam masjid yang diisi dengan beribadah dan berdoa.

Berikut ini adalah keistimewaan malam Lailatul Qadar: 

1. Lebih baik dari seribu bulan Malam 

Lailatul Qadar adalah satu-satunya malam yang secara khusus dijelaskan dalam satu keseluruhan surat di Al-Quran, yakni surat Al-Qadr. Dalam surat itu disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan," (QS Al-Qadr ayat 4-5). Syekh Abdul Halim Mahmud dalam Syahr Ramadhan menghitung seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan. 

"Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul Qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia; dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman," kata Syekh Abdul Halim. 

2. Diampuni dosa, diterima amal, dan dijauhkan dari api neraka 

Keistimewaan malam Lailatul Qadar lainnya adalah diampuninya dosa, diterimanya amal, dan dijauhkan dari siksa api neraka. Hal ini dikatakan oleh Grand Syekh al-Azhar Ahmad Thayyib. Seperti dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:

 "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).

 3. Dikabulkan doa-doa 

Syekh Ahmad Thayyib juga mengatakan, segala doa yang tidak diterima di waktu-waktu lain akan diterima di malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah. 

4. Penuh berkah 

Dalam Al-Quran surat Ad-Dukhan ayat 3 dijelaskan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah. "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi," (QS Al Dukhan ayat 3). 

5. Dicatatkannya takdir tahunan 

Masih dalam surat Ad-Dukhan, di ayat 4 dijelaskan bahwa keutamaan lain malam Lailatul Qadar adalah dicatatkannya takdir tahunan. "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS Ad-Dukhan ayat 4). 

Sementara itu, beberapa ulama menafsiri "segala urusan" dalam ayat tersebut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya. Sehingga, malam Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Baca Juga: Denny Sumargo Didatangi Ayah Natasha Wilona Gegara Podcast Tak Tayang, Ini Alasannya...  

Waktu datangnya malam Lailatul Qadar 

Ketua Bidang Dakwah majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengungkapkan, malam Lailatul Qadar diyakini turun di tanggal-tanggal ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Tanggal-tanggal ganjil tersebut bisa pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29. "Bisa 21, bisa 23, bisa 25, 27, 29. Tetapi, tetap kita harus stabil di dalam beribadah," kata Cholil.

Hal ini juga dinyatakan dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah, Nabi Muhammad memerintahkan sebagai berikut: "Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari). 

Ada dua pendapat mengenai orang yang memperoleh kemuliaan malam Lailatul Qadar, yang pertama diraih oleh orang beriman dan berhati ikhlas. Pendapat kedua yakni orang yang memperoleh kemuliaan Lailatul Qadar adalah siapapun yang beribadah saat malam Lailatul Qadar tiba.

Tanda malam Lailatul Qadar

Turunnya malam Lailatul Qadar memang menjadi rahasia Allah SWT. Namun, terdapat sejumlah riwayat yang menjelaskan mengenai tanda-tanda datangnya malam istimewa tersebut. Di antaranya sebagai berikut: 

Udara yang tenang dan sejuk 

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah".

Matahari terbit dengan teduh 

Ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Hal ini berdasarkan dari hadis Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).

 

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak