Melihat Isi Lengkap Pidato Anas Urbaningrum Setelah Bebas Bui
Dengan begini saya ingin mengatakan bahwa saya ingin kita berpikir ke depan. Ke depan itu juga dengan permohonan maaf, mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak. Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan. Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi mohon maaf bukan karena saya hobi bermusuhan tetapi itu konsekuensi perjuangan keadilan.
Jadi hati saya sikap saya sikap persaudaraan sikap persahabatan itu ingin saya garis bawahi. Dan mohon maaf saya ingin menyampaikan hal-hal lain tetapi saya menduga Pak Kalapas dan Pak Kadipas sudah capek mendengarkan jadi nanti kita lanjutkan nanti di tempat berikutnya. Karena itu saudara saudara sekalian dalam tradisi para aktivis, pertandingan kompetisi itu hal yang biasa. Kami diajarkan itu sejak kecil, sejak bayi, sudah aktivis sejak bayi. Tetapi buat saya pertandingan itu dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang jujur, fair, terbuka dan objektif.
Pertandingan yang terbuka, jujur, dan onjektif tidak boleh menggunakan pihak lain. Tidak boleh pertandingan menggunakan teknik lama, nyabok milih tangan. Kalau tidak ada pertandingan yang jujur, sesungguhnya untuk para aktivis tidak tertarik untuk ikut pertandingan. Sekali lagi terima kasih kepada semua yang hadir di sini, mudah-mudahan hari ini menjadi titik langkah saya dan kita semua untuk tetap mencintai negeri ini. Kita semua para aktivis tidak mungkin diceraikan, dipisahkan kecintaan kita kepada negeri ini.