PBB: 500 Orang Dibunuh oleh Tentara dan Pejuang Asing di Mali pada Maret 2022
Divisi hak asasi manusia misi penjaga perdamaian PBB di Mali, MINUSMA menerbitkan laporan tersebut setelah penyelidikan yang panjang.
Menurut laporan tersebut, sekitar 20 perempuan dan tujuh anak tewas, sementara bukti menunjukkan bahwa 58 perempuan dan anak perempuan menjadi korban perkosaan dan kekerasan seksual.
“Tindakan penyiksaan dilakukan terhadap orang-orang yang telah ditahan,” bunyi laporan tersebut.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk menyebut temuan itu sangat mengganggu.
"Ringkasan eksekusi, pemerkosaan dan penyiksaan selama konflik bersenjata merupakan kejahatan perang dan bisa, tergantung pada keadaan, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Junta yang berkuasa di Mali tidak bereaksi terhadap laporan tersebut pada hari Jumat. Junta militer memerintah Mali setelah menggulingkan presiden terpilih negara itu pada 2020 di tengah protes atas kegagalan menggulingkan militan.