RIAU24.COM - Melanjutkan tren kondisi iklim ekstrem di seluruh dunia, topan Talim mendarat di China Senin malam, memaksa pihak berwenang untuk membatalkan penerbangan, kereta api, mengeluarkan peringatan banjir dan memerintahkan orang untuk tinggal di dalam rumah.

Topan itu mendarat sekitar pukul 10:20 malam, waktu setempat di kota Zhanjiang, provinsi Guangdong. Menurut biro cuaca Guangdong, kecepatan angin tertinggi di dekat pusat topan tercatat sekitar 136,8 kilometer per jam atau 85 mph.

Pihak berwenang menginformasikan bahwa tingkat peringatan tertinggi kedua di negara itu, peringatan oranye telah dikeluarkan. Hampir 230.000 orang di Guangdong berhasil dievakuasi sementara 8.000 pekerja dari peternakan ikan dibawa ke darat.

Departemen meteorologi telah memperkirakan angin kencang akan berlanjut dengan hujan yang sangat lebat 250-280 mm (9,8-11 inci) di pantai barat daya Guangxi dan Pulau Hainan utara. Beberapa bagian Guangxi diperintahkan untuk bersiap menghadapi banjir bandang hingga Selasa.

Laporan media pemerintah memperingatkan gelombang 'keras' setinggi enam hingga sembilan meter (20 hingga 30 kaki) diperkirakan akan menyerang bagian utara Laut Cina Selatan hingga Selasa.

Hampir 5.000 anggota tim tanggap darurat dan penyelamatan kota telah dimobilisasi jika terjadi keadaan darurat. Wisatawan telah disarankan untuk meninggalkan pulau-pulau terpencil sementara bandara terus menghadapi gangguan.