Rubel Rusia Turun Menjadi 100 Terhadap Dolar Untuk Pertama Kalinya Sejak Maret 2022
Sementara itu, penasihat ekonomi Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia menginginkan rubel yang kuat dan bahwa kebijakan moneter yang longgar adalah penyebab utama depresiasi mata uang Rusia.
Maxim Oreshkin, yang membantu Putin dengan masalah uang, menulis dalam sebuah artikel yang dikutip oleh Reuters, "Sumber utama melemahnya rubel dan mempercepat inflasi adalah kebijakan moneter lunak. Bank sentral memiliki semua alat untuk menormalkan situasi dalam waktu dekat dan memastikan bahwa suku bunga pinjaman diturunkan ke tingkat yang berkelanjutan."
(***)