PKB Gabung dengan NasDem itu Jelas Merugikan untuk Prabowo, Ungkap Pakar Politik Ini
Saidiman menduga, keputusan PKB yang cepat membangun koalisi bersama Partai NasDem juga dipicu perubahan nama koalisi Prabowo. Sebagaimana diketahui, koalisi tersebut mulanya bernama Kebangkitan Indonesia Raya.
"Dan itu (pergantian nama) tanpa konfirmasi PKB terlebih dahulu. Bagaimana pun, PKB adalah salah satu partai besar dengan basis massa yang solid," ungkap Saidiman.
"Jika diremehkan, PKB tentu semakin tidak punya alasan untuk tetap bersama Prabowo," sambungnya.
Oleh karenanya, Saidiman menilai Cak Imin yang merupakan pimpinan partai besar seperti PKB wajar kecewa jika dianggap sebelah mata oleh Prabowo. Terlebih, proposal cawapres Cak Imin cenderung diabaikan Prabowo.
"Ya, sebagai pemimpin partai besar, tentu sakit hati jika diambangkan bahwa diremehkan begitu," kata Saidiman.
Serupa, Direktur Ekseutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa Prabowo harus waspada dengan keluarnya PKB dari koalisinya. Pasalnya, Dedi menyebut PKB merupakan salah satu partai yang punya basis massa besar.