Di Tengah Krisis Ekonomi Lebanon, Politisi Bersatu untuk Melawan Komunitas LGBTQ
RIAU24.COM - Lebanon saat ini sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan para politisinya telah terpecah dalam menghadapinya.
Faksi-faksi politik di Lebanon telah begitu terpecah sehingga mereka belum dapat memilih presiden baru selama 10 bulan terakhir. Sekarang dalam beberapa minggu terakhir, politisi telah bersatu untuk melawan komunitas LGBTQ+.
Menurut sebuah laporan oleh kantor berita Associated Press Jumat malam (1 September), politisi dan pemimpin agama di Lebanon telah mengintensifkan kampanye, meningkatkan alarm atas simbol dan tren yang mungkin menormalkan queerness sebagai ancaman eksistensial bagi masyarakat.
Laporan itu mengatakan bahwa pekan lalu, beberapa lusin pria dari kelompok ekstremis Kristen meronta-ronta beberapa orang yang menghadiri pertunjukan drag di sebuah klub di Beirut.
"Ini adalah tempat Setan!" teriak salah satu anggota komunitas sambil merekam di ponselnya. "Mempromosikan homoseksualitas tidak diperbolehkan! Ini baru permulaan!" tambah anggota itu.
Dari toleransi hingga tindakan keras