Pertamina Hentikan Pengoperasian SPBB di Inhil
Sebelumnya anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Nasir blak-blakan memaparkan hasil temuan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) didapilnya tepatnya sekitaran Pelabuhan Rumah Sakit, Parit 13, Tembilahan, Inhil, Riau kepada direktur Pertamina dalam rapat dengan pendapat dengan mitra kerjanya.
M Nasir mengawali pertemuanya dengan mempertanyakan regulasi dan tanggung jawab Pertamina dalam penyaluran BBM kepada mitranya. Hal ini ditanyakan Nasir, karena dirinya menemukan satu daerah perairan yang merupakan dapilnya yakni di Inhil, dimana terdapat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bungker (SPBB) yang tak jauh dari pelabuhan mentransfer BBM subsidi tidak menggunakan nozzle atau mesin pompa digital (pencatatan elektronik) tapi menggunakan ember yang menjadi takaran.
"Jadi saya mau bertanya bagaimana pengawasan Pertamina tentang regulasi ini karena sudah bertahun-tahun dibiarkan dan masyarakat gak tau mau lapor dan berbuat apa. Dia mengisi BBM tidak menggunakan nozzle dan mengisi drum disemua tongkang kapal itu. Dan mengirim ke daerah-daerah dan harganya tinggi,"kata
Nasir memulai.
"Pertamina selaku yang berwenang soal BBM ini saya tanyakan apa yang sudah dilakukan, mereka mengatakan hanya teguran administrasi,"ujar politisi Demokrat ini.
Pada rapat itu Nasir juga menyebut kasus Penimbunan BBM ini sudah dilaporkan tapi di berhentikan atau SP3 kan oleh polisi.