Strategi PTPN Gr oup Tingkatkan Produktivitas Petani Melalui Digitalisasi
Jatmiko mengatakan bahwa keberadaan bibit palsu sejatinya telah mendera petani begitu lama. Keberadaan bibit palsu membuat petani merana hingga tiga dekade lamanya.
"Bayangkan, ketika salah pilih bibit. Petani tertipu. Selama 25 hingga 30 tahun lamanya sawit mereka tidak tumbuh maksimal, produktivitas rendah, dan ekonomi pun terganggu. Inilah kenapa program ini kita hadirkan, termasuk melalui sentuhan teknologi," ujarnya.
Tidak hanya fasilitas penjualan bibit, lanjutnya, aplikasi tersebut juga menyediakan fitur diskusi daring. Para pemilik akun dapat melakukan komunikasi dua arah untuk melaksanakan budidaya perkebunan berkelanjutan.
Perusahaan menyiapkan kolom diskusi dan admin khsus untuk menjawab pertanyaan para petani.
Lebih jauh, Jatmiko turut menjelaskan bahwa sejak awal, semangat berdirinya PTPN V adalah untuk tumbuh dan berkembang bersama petani. Dalam empat tahun terakhir, ragam transformasi yang diusung PTPN V salah satunya adalah mengembalikan perusahaan tersebut kembali ke khitahnya.
"Dan Alhamdulillah, program bibit sawit unggul bersertifikat kepada petani ini mendapat atensi dari Menteri BUMN Bapak Erick Thohir. Beliau mengapresiasi program ini karena disaat perusahaan lainnya menutup kran bibit unggul, PTPN V justru membuka selebar-lebarnya," paparnya lagi.