RIAU24.COM - Pemerintah Jepang mengatakan pada hari Kamis (21 September) bahwa pekerja konstruksi mencuri dan menjual logam radioaktif yang mungkin dari dekat pembangkit nuklir Fukushima.

Berbicara kepada kantor berita AFP, pejabat kementerian lingkungan Kei Osada mengatakan bahwa kementerian diberitahu tentang pencurian oleh pekerja dari perusahaan patungan yang melakukan pekerjaan pembongkaran pada akhir Juli dan bertukar informasi dengan polisi.

Sesuai media lokal, logam dijual seharga $ 6.000. Mereka hilang dari museum yang dihancurkan di zona khusus sekitar empat kilometer dari pabrik.

Osada mengatakan logam itu mungkin telah digunakan dalam rangka bangunan. Ini berarti bahwa tidak mungkin logam-logam ini terkena radiasi tingkat tinggi ketika kecelakaan nuklir terjadi, pejabat itu menambahkan.

Jika tingkat radioaktivitasnya tinggi, logam dari daerah tersebut harus pergi ke fasilitas penyimpanan sementara atau dibuang dengan benar. Dan jika kadarnya rendah, logam bisa digunakan kembali.

Namun, Osada juga mengatakan logam belum diukur untuk tingkat radiasi. Juga belum diketahui berapa volume logam yang hilang, di mana sekarang, atau apakah itu menimbulkan risiko kesehatan.