AS dan Filipina Tandatangani Kesepakatan Penting Terkait Nuklir
Pada akhir 2022, Amerika Serikat memiliki 23 perjanjian yang mencakup 47 negara, Badan Energi Atom Internasional, dan Taiwan yang diperintah secara demokratis.
Filipina ingin memanfaatkan tenaga nuklir sebagai sumber daya beban dasar alternatif yang layak karena berusaha untuk memensiunkan pembangkit batu bara untuk membantu memenuhi tujuan iklim dan meningkatkan keamanan energi.
Negara Asia Tenggara rentan terhadap harga minyak global yang bergejolak, pemadaman listrik musiman, dan tarif listrik yang tinggi.
Upaya sebelumnya untuk mengejar energi nuklir di Filipina dihentikan karena masalah keamanan, tetapi Marcos telah membahas kemungkinan menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir mothballed, yang dibangun sebagai tanggapan terhadap krisis energi selama pemerintahan mendiang orang kuat Filipina dan ayahnya yang senama.
Selesai pada tahun 1984, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bataan kapur barus dua tahun kemudian setelah penggulingan Marcos yang lebih tua, bencana nuklir Chernobyl yang mematikan, dan tuduhan korupsi.
(***)