Golkar Pertanyakan Sistem Demokrasi Langsung
RIAU24.COM - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mempertanyakan sejauh mana efektivitas sistem demokrasi paca reformasi yang ditandai dengan pemilihan langsung dalam Pilkada, Pileg hingga Pilpres (demokrasi langsung).
Tak hanya itu, dia juga meminta pengkajian pada sistem demokrasi terbuka yang dianggap sebagian orang memberikan kontribusi dikutip dari rmol.id, Jumat 15 Desember 2023.
"Perlu dilakukan kajian mendalam apakah sistem demokrasi langsung lebih banyak manfaatnya atau justru banyak mudaratnya," sebutnya.
"Bisa jadi hasil kajian menemukan sistem demokrasi langsung justru memiliki efek negatif yang lebih besar dibandingkan sistem perwakilan seperti yang telah dilakukan jauh sebelum reformasi," ujarnya.
Padahal menurutnya, sistem demokrasi langsung berpotensi menggiring orang untuk terjerat dalam tindak korupsi.
Alhasil, tidak saat ini banyak kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi.