Jelang Akhir Masa Jabatan, Presiden Jokowi Punya Ketakutan soal Nasib RI Kedepannya
Penghimpunan DPK secara total hanya tumbuh 3,9% yoy menjadi Rp7.982,3 triliun dengan didominasi oleh simpanan berjangka sebesar Rp2.982,9 triliun atau tumbuh 6,9% yoy pada Oktober 2023.
Penurunan signifikan terjadi pada DPK dalam Giro yang hanya tumbuh tipis 1,8% yoy pada Oktober. Sedangkan pada September tercatat tumbuh double digit, tepatnya 11% yoy.
Jika dilihat lebih rinci, DPK dalam Giro Korporasi melandai signifikan dari 13,8% yoy pada September menjadi hanya tumbuh 5,6% yoy pada Oktober menjadi Rp1.878,1 triliun.
Sementara itu DPK dalam Giro perorangan dan lainnya (pemda, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya) bahkan terkontraksi 15,3% yoy dan 4,8% yoy.
Sebagai catatan, data yang dihimpun oleh CNBC Indonesia Research menunjukkan posisi pertumbuhan DPK Oktober 2023 tercatat paling rendah jika dibandingkan sejak Desember 2016.
Menurut Jokowi, hal ini disebabkan oleh pembelian instrumen yang diterbikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI).