Cawapres Arogan dan Tak Beradap Itu Bernama...
Berbeda dengan Mahfud yang selalu bersikap sopan, baik kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar maupun kepada Gibran.
"Selain belajar banyak dari wawasan dan gagasan Prof Mahfud soal lingkungan, sumber daya alam, energi, masyarakat adat, dan pangan, kami juga belajar dari akhlak Prof Mahfud yang santun. Padahal, beliau itu sudah paripurna dalam dunia politik Indonesia, yaitu pernah di legislatif, eksekutif, dan yudikatif," ujarnya.
Apalagi penjelasan Mahfud sangat konkret dan membumi, sehingga mampu dipahami masyarakat dengan baik.
Berbeda dengan istilah-istilah asing yang disampaikan Gibran adalah sesuatu yang tidak penting, karena bukan bagian dari tujuan debat.
"Tujuan debat itu adalah untuk memberikan pemahaman kepada rakyat, sebagai wujud tanggung jawab, bukan adu istilah seolah ingin kelihatan pintar. Kami tahu bahwa Mas Gibran ini lahir sebagai cawapres hasil dari pelanggaran etik berat, jadi memang sikapnya yang arogan itu mungkin sudah mendarah daging dalam dirinya," sebutnya.