UNRWA Pecat Anggota Staf Terkait Dengan Dugaan Serangan 7 Oktober
RIAU24.COM - Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan pada hari Jumat (26 Januari) bahwa mereka telah memberhentikan beberapa karyawan yang dituduh oleh Israel berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober oleh kelompok militan Hamas.
Keputusan ini bertujuan untuk menjaga upaya kemanusiaan badan tersebut.
Tuduhan serius yang dilontarkan terhadap individu-individu itu juga menyebabkan penangguhan pendanaan penting dari Amerika Serikat terhadap agen ajudan.
Informasi mengenai dugaan keterlibatan anggota staf diberikan oleh otoritas Israel.
Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan, "Setiap karyawan UNRWA yang terlibat dalam aksi teror akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui penuntutan pidana."
Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyatakan ngeri atas tuduhan itu dan mendesak untuk melibatkan staf yang diduga terlibat dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara Yahudi itu, sejak berdirinya negara itu pada tahun 1948.