Perang Israel-Hamas: Pemimpin UNRWA Sebut Agensi Bantuan Kemanusaan Itu Berisiko Mati
RIAU24.COM - Philippe Lazzarini, kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), mengatakan bahwa badan tersebut berisiko mati dan juga berisiko dibongkar setelah pemerintah Israel menuduh bahwa beberapa staf badan tersebut mengambil bagian dalam serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar Swiss RTS yang ditayangkan pada hari Sabtu (9 Maret), Lazzarini mengatakan bahwa dia sangat optimis beberapa donor akan mulai mendanainya lagi dalam beberapa minggu.
"Saya sangat optimis bahwa dalam beberapa minggu ke depan, dan juga setelah publikasi laporan Catherine Colonna, sejumlah donor akan kembali," kata Lazzarini.
Israel menuduh 12 dari 13.000 staf UNRWA di Jalur Gaza yang dilanda perang terlibat dalam serangan 7 Oktober.
Menyusul tuduhan itu, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, berhenti mendanai badan tersebut.
UNRWA memecat beberapa anggota staf, mengatakan itu bertindak untuk melindungi kemampuan badan tersebut untuk memberikan bantuan kemanusiaan.