Polisi Israel Pukuli Warga Palestina Tarawih di Al-Aqsa, Muhammadiyah: Kejam dan Biadab
RIAU24.COM - Polisi Israel melarang ratusan warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, Minggu (10/3).
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad, mengecam aksi polisi Israel hang menghalangi dan memukuli warga Palestina yang memasuki Masjid Al-Aqsa itu untuk melakukan salat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan. Dia menyebut Israel bangsa yang biadab dan intoleran.
"Pemerintah Israel itu adalah contoh manusia yang sudah hilang sifat manusianya, kejam, biadab dan intoleran kepada orang lain. Mereka menganggap bangsa yang super dan orang lain harus dilenyapkan," kata Prof Dadang dilansir detik.com, Selasa (12/3).
Dadang mengatakan Pemerintah Israel telah melakukan pelanggaran HAM karena melarang warga Palestina untuk beribadah. "Pelarangan orang beribadah merupakan pelanggaran HAM dan bentuk intoleransi tingkat tinggi... contoh radikalisme itu ya Israel," ucapnya.
Senada dengan Dadang, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, menyebut apa yang dilakukan oleh polisi Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa sangat keterlaluan. Dia mendorong adanya upaya yang lebih serius untuk segera menghentikan kekejaman Israel di Palestina.
"Tindakan polisi Israel itu sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa dibenarkan dari sudut pandang apapun," ujar Abdul Mu'ti.