Ramadhan di Gaza Dimulai dengan Memburuknya Kelaparan
RIAU24.COM - Warga Palestina mulai berpuasa di bulan suci Ramadhan pada hari Senin dengan perundingan gencatan senjata terhenti, kelaparan memburuk di Jalur Gaza dan perang 5 bulan antara Israel dan Hamas tidak akan berakhir.
Doa diadakan di luar di tengah puing-puing bangunan yang hancur. Lampu-lampu dan dekorasi-dekorasi digantung di tenda-tenda yang penuh sesak, dan sebuah video dari sekolah PBB yang berubah menjadi tempat penampungan memperlihatkan anak-anak menari dan menyemprotkan busa sebagai perayaan sementara seorang pria bernyanyi melalui pengeras suara.
Namun tidak banyak yang bisa dirayakan setelah perang selama lima bulan yang telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina dan menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur. Keluarga biasanya berbuka puasa setiap hari dari matahari terbit hingga terbenam dengan pesta hari raya, namun meskipun makanan tersedia, hanya makanan kaleng yang tersedia, dan harganya terlalu mahal bagi banyak orang.
“Anda tidak melihat siapa pun yang bergembira,” kata Sabah al-Hendi, yang sedang berbelanja makanan pada hari Minggu di kota paling selatan Rafah. “Setiap keluarga sedih. Setiap keluarga memiliki seorang martir.”