Netanyahu: Pasukan Israel Akan Memasuki Rafah Dengan Atau Tanpa Kesepakatan Sandera Gaza
RIAU24.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari Selasa (30 April) mengatakan Israel akan melakukan operasi di Rafah Gaza selatan terlepas dari apakah kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera tercapai.
Sementara itu, sebuah laporan oleh kantor berita AFP mengutip seorang pejabat tinggi Israel mengatakan bahwa pemerintah akan menunggu sampai Rabu (1 Mei) malam untuk jawaban Hamas atas proposal terbaru.
Netanyahu, pada hari Selasa kembali bersumpah untuk meluncurkan serangan ke kota Rafah di Gaza selatan di mana jutaan pengungsi Palestina berlindung di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Rencana Israel untuk Rafah telah mengumpulkan kritik dan kecaman internasional bahkan dari sekutu-sekutunya, tetapi PM Israel telah menegaskan kembali perlunya untuk menghilangkan batalyon Hamas di kota Gaza selatan untuk mencapai kemenangan total.
"Gagasan bahwa kita akan menghentikan perang sebelum mencapai semua tujuannya tidak mungkin," kata Netanyahu, menurut sebuah pernyataan oleh kantornya.
Dia menambahkan, "Kami akan memasuki Rafah dan kami akan menghilangkan batalyon Hamas di sana – dengan atau tanpa kesepakatan, untuk mencapai kemenangan total."